Senin, 23 Maret 2015

Melihat keindahan "Taman Wisata Alam_Angke Kapuk"



22 Maret 2015, adalah Minggu pagi yang sangat cerah sekali. Pukul 7 saya sudah sampai di shelter busway petamburan slipi. Saya duduk di bangku shelter busway yang berada di pojok, sambil mendengarkan lagu Kla Project (Negeri diAwan). 
Menunggu… hemmm adalah hal yang paling ngeselin.  Pagi ini kita ber-4 janjian untuk pergi ke TWA  (Taman Wisata Alam) Angke Kapuk. Saya, Mba Tiwi, Yuni dan Novia merencanakan pergi ke TWA sejak beberapa waktu lalu, tetapi Novia membatalkan ikut karena Neneknya sakit dan harus menjaganya di Rumah Sakit.


Sekitar 30 menit kemudian, Mba Tiwi turun dari Busway dan Yuni belum kelihatan juga. Hemmm… dimana yaa???? sudah jam setengah 8 belum muncul juga,, saya coba menghubungi namun tak diangkat. Akhirnya jam 8 kurang muncul juga tuh anak.

Tadinya kita berencana ke TWA menggunakan Taxi dari Slipi, tetapi untuk mengirit ongkos kita urungkan naik taxi (maklum tanggal tua :D), akhirnya kita bertiga deal, menggunakan busway saja jurusan pluit dan kita turun di shelter busway penjaringan. Informasi yang saya dapat, kita bisa melanjutkan ke TWA dengan menggunakan BKTB (Bus Kota Terintegrasi Busway) naik dari shelter busway penjaringan dan turun di depan sekolah Tzu Chi. Lalu saya tanya ke penjaga shelter busway, apakah BKTB lewat dan berhenti di shelter penjaringan? Dia bilang iya, baru lewat 10 menit yang lalu dan akan lewat lagi 1 jam kemudian…. Hemmm dari pada buang-buang waktu kita bertiga keluar dari shelter busway dan melanjutkan naik taxi (akhirnya naksi juga, walaupun gak full dari slipi.. hehehehee).
Sebenarnya penjaga shelter busway memberikan informasi kepada kita, kalau mau ke TWA juga bisa naik angkot, naik B01 (jurusan grogol – muara angke) dan dilanjutkan U11 (jurusan muara karang apa gitu,, lupa sayaa,,,,hehehheheee…..)
Sampai juga di depan sekolah Tzu Chi, kita melanjutkan dengan berjalan kaki ke arah belakang sekolah Tzu Chi, terasa panas dan gersang sekali udara disini (apa karna pinggir pantai ya??bisa jadi-memang iya :D).

Dengan membeli tiket Rp. 25 ribu (Rp. 20 ribu untuk paket rekreasi TWA dan Rp. 5 ribu untuk karcis masuk pengunjung TWA) kita bertiga masuk, dan mendekati pintu masuk kita ditemui oleh dua penjaga dengan menanyakan tiket yang sudah dibeli tadi. Dia memeriksa dan merobek tiket tersebut dan berpesan “dilarang membawa makanan serta minuman, apabila ada yang membawa makanan/minuman bisa di titipkan disini, dan penjaga bertanya kepada kita bertiga "ada yang membawa kamera selain hp/tablet/ipad??" 
"Apabila ada mohon ditinggalkan disini, atau dikenakan denda Rp. 1 juta” wihhh dendanya kerennnn….


didepan pintu masuk terdapat maps area TWA, yaa..dari pada iseng, akhirnya saya foto deh :D


Pertama melewati pintu masuk, kita bisa melihat “Mushola Al-Hikma”, jadi gak repot-repot deh kalau mau shalat, karna sudah disediakan tempat disini. kemudian saya melihat ada “kandang monyet” saya berfikir ini kok terlihat seperti diragunan (biasa saja), karna hanya ada pohon-pohon saja, saya belum melihat rawa/kumpulan pohon mangrove ataupun pantai seperti yang saya lihat di google. Kita berjalan terus dan melihat penanda arah baik disisi jalan kanan/kiri, banyak villa atau tempat kemah yang disewakan. Tempat ini cukup rindang, enak untuk berjalan-jalan di sore hari, namun kita bertiga kayanya salah timing nya karna jam 10 seperti ini, panas sekali dan cukup membuat baju kita menjadi basah. 

Ternayata disini juga menjual bibit pohonan dan pupuk organik, seperti gambar saya dibawah ini.



Lanjut jalan, akhirnya saya menemukan tempat untuk berfoto ria seperti dibawah ini :D;


cuma sedikit ya foto-foto "selfiee" saya?? hehehhee.. kalau kurang nanti saya kasih, karna tidak semuanya saya upload,, takutnya para pembaca bosen melihat saya..hahahhahaha...

eh iya,, Mba Tiwi tuh iseng banged, seperti biasa agar saya mendapatkan hasil foto bareng-bareng (semua kena kefoto, tanpa meminta bantuan orang lain) saya foto menggunakan timer di tablet, nah saya coba terus taruh tablet saya dibawah tetapi selalu jatuh tabletnya (tidak berdiri tegak) karna alas dibawah tablet menggunakan kayu-kayu (maklum jembatan) biasanya usaha saya tidak "separah foto dibawah ini", cuma karna sudah beberapa kali di "berdirikan" tabletnya selalu jatuh terus. hemmm kejepret deh,, "gaya rak jelas" :s
dari semua foto "selfiee" diatas, saya juga mengambil foto pemandangan di TWA nya, dan di TWA ada penangkaran burung, maksudnya kita bisa melihat burung di alam bebas (bukan dikandang) dari atas menara. cuma pas saya tunggu-tunggu diatas menara burungnya tak kunjung datang, akhirnya saya "selfieee" lagi deh. hahhahahhaaaa...

diatas menara dengan tinggi kira-kira 15 meter, dan berluas  2x2m (perkiraan saya),  kita bisa melihat TWA dari atas. sangat bagus dan indah :D. sayang sekali menara tersebut kurang perawatan, karna disetiap tembok menara terdapat coretan-coretan tangan manusia jahil dan tak bertanggung jawab (baik dari tipe-x / spidol).

di TWA kita dapat menyewal kapal, namun hari itu sangat panas sekali, jadi saya dan teman-teman tidak berniat menyewa, takut gosong.. panas beedd...

oh iya,, saya menyesal tidak mengajak adik saya "ila" kesini, karna setiap dua menit sekali ada pesawat yang melintas diatas kepala kita (maklum dekat sekali dengan bandara soekarno hatta). iseng-iseng tak foto aja, keren juga hasilnya, cuma sayangnya di foto kok kelihatan kecil ya pesawatnya...?hemmmmm :(

Foto langsung pesawat yang berada dilangit

 Foto langsung pesawat yang terpantul di air

Memang keren di TWA bila melihat hasil foto-foto ini, tak ada ada yang menyangka apabila "masih di daerah Jakarta" masih ada taman yang asri dan keren pemandanganya. seperti dibawah ini:


kereennn kan??? saya aja pengen balik lagi kesini, tapi sore hari sekalian melihat sunset, pasti bakal lebih dahsyat lagi fotonya...heheheheheee..... oh ya, di TWA banyak pohon mangrove yang ditanam oleh perusahaan-perusahaan ternama, karna beberapa pohon mangrove diberi tanda seperti dibawah ini :

selesaiiii sudah perjalanan hari ini....



Puas dengan foto-foto, sekitar jam 12 lewat kita bertiga keluar dari area TWA dan lanjut mencari makan siang. Sebenarnya ada kantin didalam TWA tetapi makanan yang disediakan hanya indomie dan pop mie (kurang nendang :D).

Kita putuskan cari makan diluar, menyusuri jalan dibawah sinar matahari dan sampai diujung jalan tidak ada tempat makan yang porsinya pas dengan isi kantong dan isi perut :D, banyak restaurant Chinese disini, takutnya mahal dan “tidak halal”. Akhirnya kita memutuskan naik taxi menuju mega mall pluit. Sampai di mega mall kita pilih KFC untuk makan siang hari ini.
Setelah makan kita lanjutkan untuk pulang saja, karna badan ini sudah terasa lengket sekali dan sudah bau ikan asin “efek kejemur” hahhahahhaaa…
Dari belakang mega mall ada shelter busway (Pluit-Pinang Ranti) dengan modal Rp. 3.500 kita bisa duduk manis (maklum shelter pertama) dan pulang kerumah.

Terima kasih untuk para pembaca :D, jangan lupa koment nya ya.