Rabu, 11 Maret 2015

Jalan - Jalan Ke Museum Batik


Kali ini kita akan jalan-jalan ke Museum Batik Pekalongan, Sebenarnya saya sudah seringkali ke Pekalongan, karna kota tersebut adalah kota kelahiran saya. Masih banyak saudara dan juga masih ada “simbah” (kakek).


 
So.. kemarin hari sabtu, tanggal 7 Maret 2015, jam 5 pagi saya minta

diantarkan ayah saya untuk ke stasiun pasar senen. Sampai disana kira-kira jam 6 kurang, Sesampainya disana saya melihat kereta Tawang Jaya sedang parkir dan beberapa orang sudah pada naik. 

CYMERA_20150425_215219.jpgJam 6 pagi lewat 10 menit kereta jalan sampai dengan kira-kira pukul 11 siang kereta Tawang Jaya berhenti di Stasiun Pekalongan,, akhirnya sampai juga di Stasiun ini… stasiun pekalongan biasa disebut dengan THR atau singkatan dari Taman Hiburan Rakyat…


Sesampainya di stasiun saya langsung bergegas ke kamar mandi, dari tadi sudah nahan pipis..hehhee…
Jujur saya tidak bisa pipis dikereta, walaupun toiletnya lumayan bersih Cuma saya agak risih saja.


Keluar stasiun, saya langsung mencari orang yang bisa saya tanyakan informasinya tentang Museum Batik, yaaa… walaupun saya kelahiran Pekalongan, Ibu dan Bapak saya asli sini, tetapi saya tidak pernah mengelilingi kota Pekalongan,,hihihihiiii..
makanya saya sempatkan waktu untuk main kesini, niatnya si sendiri,
karna memang sendirian… sampai akhirnya ketemu temen lama
yang datang dari Surabya..



eh iya,, saya  dapat tiket kereta Tawang Jaya yang harganya lagi di subsidi loh yaitu cuma Rp. 45.000..yeaaayy…



Dengan bertanya ke Bapak tukang parkir, gimana caranya untuk ke pergi ke Museum Batik? Akhirnya dia memberikan dua option; yang pertama menggunakan becak, dengan biaya Rp. 20.000 saja kita sudah sampai di Museum Batik. Dan yang kedua dengan naik angkutan umum, mobil warna orange jurusan BOM-THR kita bisa langsung turun di depan Museum Batik dengan biaya Rp. 3.000.  Saya putuskan naik angkutan umum, saya nyebrang dari depan stasiun menuju angkutan umum tersebut yang sedang mangkal, saya bilang ke supir angkutan umum tersebut “Om lewat Museum Batik Kan??” langsung dijawab “lewat mbak, tapi mubeng yo mba” (mubeng=muter) tanpa mikir lagi saya langsung naik “okee Om Ra popo” hehhehee….


Kira-kira 30 menit akhirnya sampai juga di Museum Batik, sebenernya letaknya tidak terlalu jauh, Cuma benar yang dibilang supir angkotnya, “mubeng-mubeng”.

Sampai depan museum batik, langsung saya temui penjaga/resepsionist nya. Saya isi buku tamu dan diberikan tiiket dengan membayar Rp 5.000, Museum Batik ini buka setiap hari, hanya hari-hari besar saja tutupnya, buka dari Jam 8 pagi sampai dengan jam 3 sore. Oh iya, saya langsung dipersilahkan masuk oleh Bapak penjaga dan diberikan  guide, dalam pikiran saya bayar 5000 dapat guide, apa bayar lagi ini?? Pas saya Tanya ternyata free,, itu memang fasilitasnya.

Saya melihat-lihat area Museum Batik ini, ada 4 ruangan.. dimana masing-masing ruangan beda-beda isinya. Ruangan pertama saya melihat ada alat-alat untuk membatik, seperti canting, kain batik, dll. Selain alat-alat untuk membatik saya juga melihat bahan-bahan dasar untuk pembuatan warna batik, ada bahan dari kimia dan juga ada bahan dari alam. Semuanya tersusun rapi didalam etalase kaca yang bersih. Sayangnya saya tidak memfoto nya, karena memang dilarang.

Didalam ruangan kedua saya melihat kain-kain batik yang benar-benar sungguh indah, batik yang di pamerkan dalam ruangan ini juga bukan hanya batik dari pekalongan, tetapi batik dari Cirebon, lasem, lampung, solo, yogya dan masih banyak dari Kota di Indonesia, dan seinget saya juga ada batik dari luar negri, dari Malaysia kalau gak salah, saya tidak mendokumentasinya karna memang tidak diperbolehkan.


Didalam ruangan ketiga saya melihat pameran baju batik, baju-baju batik tersebut adalah baju sumbangan dari mantan Presiden beserta istrinya yaitu Bapak SBY dan Ibu Ani. Selain dari Bapak SBY juga ada sumbangan dari Wakil Presiden yaitu Bapak Budiono dan Istri. Selain baju sumbangan disini juga ada Baju – baju yang terbuat dari kain Batik Pekalongan yang diperlombakan.
Saya Tanya kepada guide nya “mas kapan ada Festival Batik di Pekalongan” mas nya bilang tanggal 1 April Kota Pekalongan ulang tahun, jadi ya gak jauh dari tanggal tersebut pasti ada Festival Batik

Diruangan ke empat, saya temukan sebuah dipan luas dengan

lengkapnya alat-alat membatik serta kain batiknya.

Dan yang lebih senangnya saya diperbolehkan

membuat batik dari kain yang sudah disediakan…horeee…
Akhirnya saya belajar memegang canting eh salah, membatik maksudnya :D


Setelah puas jalan-jalan di Museum Batik, saya mengecek HP saya

dan saya baru sadar ternyata banyak panggilan dan juga pesan,

bahwa teman saya dari Surabaya juga sudah sampai dan ingin melihat-lihat Museum Batik, akhirnya saya menemani dia.. upss.. sampai kelupaan, sebelum pergi meninggalkan Museum Batik saya foto-foto di Taman depan Museum Batik, disana tempatnya sangat asri dan terdapat tiang - tiang tulisan B-A-T-I-K, seperti foto saya dibawah ini;


Kira-kira jam 2 siang saya berdua.. (jadinya) karna ditemani teman dari Surabaya, saya cari makan. Tadi saya pas dijalan melihat kuliner jadul yang terletak di daerah/jalan keraton, tempat makan gitu sih…akhirnya saya berdua naik becak ketempat tersebut. Dengan biaya becak Rp. 15.000 sampai ditempat makan ini, perut saya keroncongan sekali…hhihiiiii….  
Makan berdua cukup murah Rp. 34.000 kita sudah mendapatkan 2 porsi ayam bakar + nasi + air jeruk hangat.. :D

Makanan Khas Pekalongan adalah sego megono atau nasi megono. Megono adalah nangka yang di cacak/cincang halus dan di bumbui rempah-rempah dan direbus.

Setelah makan dari tempat itu kita berdua menyusuri jalan keraton sambil bertanya-tanya orang yang kalau mau ke THR naik apa, dibilang jalan kaki bisa…
 yaaa sudah kita berdua jalan kaki..”seperti turis” hahahhahahahaaa…  

Setelah ini saya harus melanjutkan ke rumah simbah, rumah simbahku terletak di daerah Kajen. Lumayan dari THR sekitar 1.5 jam kalau naik angkot. Akhirnya saya berpisah dengan teman saya karna saya tidak bisa menemani dia jalan-jalan dipekalongan kota lebih lama.. simbah saya sudah menunggu…hihihiiii….



Sebenarnya selain Museum Batik di pekalongan terdapat kampung Batik, Pantai Pasir Kencana, Linggo Asri, Wisata Arung Jeram Lolong dan beberapa tempat wisata menarik lainnya, namun karena saya hanya 2 hari dipekalongan jadi saya tidak bisa menyambangi tempat-tempat wisata lainnya.. buat agan-agan yang pada bingung weekend nya mau kemana, coba deh ke Pekalongan, selain aksesnya mudah (bisa buss/kereta) banyak tempat wisata yang keren pula…. Banyak pantai disana. Kemarin saya balik ke Jakarta juga naik Buss Keramat Jati, cukup murah kok Cuma Rp. 70.000, perjalanan yang ditempuh sekitar 8 jam, pergi jam 7 malam sampai jam 3 subuh… walaupun melelahkan tapi senang sekali rasanya….huhuhuuuuhuuuu…  

Ini foto simbah ku.. umurnya sudah 94 tahun, tapi masih bisa berkebun…. Mudah-mudahan beliau selalu diberikan kesehatan dan kebahagian di sisa umurnmya.. aminnn……























10 komentar:

  1. wah seruuu bangeet ya mba bisa belajar ngebatik gitu! sayang cuma 2 hari yaa jd ga bisa eksplor ketempat2 lain. kapan2 kalau kerumah si mbah nya lagi aku ikut doong :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh-boleh nov.. nanti kita atur waktunya..

      Hapus
  2. Seru juga jalan2 sama mbak Nuri, bisa melihat kota pekalongan lebih dekat beserta kerajinan batiknya 😊,

    Selanjutnya jalan2 kemana lagi nih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih Mas...
      Hehehee..kemana ya.. belum terpikirkan :D

      Hapus
  3. Wooowww kereeennn. 😱😱😱
    Kapan2 qt kesana bareng yuuu
    Kamu jd tour guidenya yooo 😁😁😁
    Indonesia is wonderfull 😎😎😎
    Hohohh gegayaan niii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh bepp.. nanti kita kesana,, tapi aku juga mau main kekampungmu yoo....
      pengen ke air terjun yang sering kau ceritakan itu loh....

      Hapus
  4. mau di ajak ke museum .... bareng yaaa http://bit.ly/womengadis

    BalasHapus
  5. mba, kalau dari museum batik mau balik ke stasiun pekalongan naiknya apa? saya lagi rencana pengen ke museum batik nih hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hi mba dian.. maaf ya baru respon, ada angkutan umum cuma nunggunya lama, mending naik becak aja mba...

      Hapus