22 Maret 2015, adalah Minggu
pagi yang sangat cerah sekali. Pukul 7 saya sudah sampai di shelter busway petamburan slipi. Saya
duduk di bangku shelter busway yang berada di pojok, sambil mendengarkan lagu Kla Project
(Negeri diAwan).
Menunggu… hemmm adalah hal
yang paling ngeselin. Pagi ini kita
ber-4 janjian untuk pergi ke TWA (Taman
Wisata Alam) Angke Kapuk. Saya, Mba Tiwi, Yuni dan Novia merencanakan pergi ke
TWA sejak beberapa waktu lalu, tetapi Novia membatalkan ikut karena Neneknya
sakit dan harus menjaganya di Rumah Sakit.
Sekitar 30 menit kemudian, Mba
Tiwi turun dari Busway dan Yuni belum kelihatan juga. Hemmm… dimana yaa????
sudah jam setengah 8 belum muncul juga,, saya coba menghubungi namun tak
diangkat. Akhirnya jam 8 kurang muncul juga tuh anak.
Tadinya kita berencana ke TWA
menggunakan Taxi dari Slipi, tetapi untuk mengirit ongkos kita urungkan naik
taxi (maklum tanggal tua :D), akhirnya kita bertiga deal, menggunakan busway saja jurusan pluit dan kita turun di shelter busway penjaringan. Informasi
yang saya dapat, kita bisa melanjutkan ke TWA dengan menggunakan BKTB (Bus Kota
Terintegrasi Busway) naik dari shelter busway penjaringan dan turun di depan sekolah Tzu Chi. Lalu saya tanya ke penjaga
shelter busway, apakah BKTB lewat dan
berhenti di shelter penjaringan? Dia bilang iya, baru lewat 10 menit yang lalu
dan akan lewat lagi 1 jam kemudian…. Hemmm dari pada buang-buang waktu kita bertiga
keluar dari shelter busway dan
melanjutkan naik taxi (akhirnya naksi juga, walaupun gak full dari slipi.. hehehehee).
Sebenarnya penjaga shelter
busway memberikan informasi kepada kita, kalau mau ke TWA juga bisa naik
angkot, naik B01 (jurusan grogol – muara angke) dan dilanjutkan U11 (jurusan
muara karang apa gitu,, lupa sayaa,,,,hehehheheee…..)
Sampai juga di depan sekolah
Tzu Chi, kita melanjutkan dengan berjalan kaki ke arah belakang sekolah Tzu
Chi, terasa panas dan gersang sekali udara disini (apa karna pinggir pantai ya??bisa
jadi-memang iya :D).
Dengan membeli tiket Rp. 25
ribu (Rp. 20 ribu untuk paket rekreasi TWA dan Rp. 5 ribu untuk karcis
masuk pengunjung TWA) kita bertiga masuk, dan mendekati pintu masuk kita
ditemui oleh dua
penjaga dengan menanyakan tiket yang sudah dibeli tadi. Dia memeriksa
dan
merobek tiket tersebut dan berpesan “dilarang membawa makanan serta
minuman, apabila ada yang
membawa makanan/minuman bisa di titipkan disini, dan penjaga bertanya
kepada kita bertiga "ada yang membawa kamera selain
hp/tablet/ipad??"
"Apabila ada mohon ditinggalkan disini, atau dikenakan denda Rp. 1 juta” wihhh dendanya kerennnn….
"Apabila ada mohon ditinggalkan disini, atau dikenakan denda Rp. 1 juta” wihhh dendanya kerennnn….
didepan pintu masuk terdapat maps area TWA, yaa..dari pada iseng, akhirnya saya foto deh :D
Pertama melewati pintu masuk,
kita bisa melihat “Mushola Al-Hikma”, jadi gak repot-repot deh kalau mau
shalat, karna sudah disediakan tempat disini. kemudian saya melihat ada
“kandang monyet” saya berfikir ini kok terlihat seperti diragunan (biasa saja), karna hanya ada pohon-pohon saja,
saya belum melihat rawa/kumpulan pohon mangrove ataupun pantai seperti yang saya lihat di google. Kita
berjalan terus dan melihat penanda arah baik disisi jalan kanan/kiri, banyak
villa atau tempat kemah yang disewakan. Tempat ini cukup rindang, enak untuk
berjalan-jalan di sore hari, namun kita bertiga kayanya salah timing nya karna jam 10 seperti ini,
panas sekali dan cukup membuat baju kita menjadi basah.
Ternayata disini juga menjual
bibit pohonan dan pupuk organik, seperti gambar saya dibawah ini.
Lanjut
jalan, akhirnya saya menemukan tempat untuk berfoto ria seperti dibawah ini :D;
cuma sedikit ya foto-foto "selfiee" saya?? hehehhee.. kalau kurang nanti saya kasih, karna tidak semuanya saya upload,, takutnya para pembaca bosen melihat saya..hahahhahaha...
eh iya,, Mba Tiwi tuh iseng banged, seperti biasa agar saya mendapatkan hasil foto bareng-bareng (semua kena kefoto, tanpa meminta bantuan orang lain) saya foto menggunakan timer di tablet, nah saya coba terus taruh tablet saya dibawah tetapi selalu jatuh tabletnya (tidak berdiri tegak) karna alas dibawah tablet menggunakan kayu-kayu (maklum jembatan) biasanya usaha saya tidak "separah foto dibawah ini", cuma karna sudah beberapa kali di "berdirikan" tabletnya selalu jatuh terus. hemmm kejepret deh,, "gaya rak jelas" :s
dari semua foto "selfiee" diatas, saya juga mengambil foto pemandangan di TWA nya, dan di TWA ada penangkaran burung, maksudnya kita bisa melihat burung di alam bebas (bukan dikandang) dari atas menara. cuma pas saya tunggu-tunggu diatas menara burungnya tak kunjung datang, akhirnya saya "selfieee" lagi deh. hahhahahhaaaa...
diatas menara dengan tinggi kira-kira 15 meter, dan berluas 2x2m (perkiraan saya), kita bisa melihat TWA dari atas. sangat bagus dan indah :D. sayang sekali menara tersebut kurang perawatan, karna disetiap tembok menara terdapat coretan-coretan tangan manusia jahil dan tak bertanggung jawab (baik dari tipe-x / spidol).
di TWA kita dapat menyewal kapal, namun hari itu sangat panas sekali, jadi saya dan teman-teman tidak berniat menyewa, takut gosong.. panas beedd...
oh iya,, saya menyesal tidak mengajak adik saya "ila" kesini, karna setiap dua menit sekali ada pesawat yang melintas diatas kepala kita (maklum dekat sekali dengan bandara soekarno hatta). iseng-iseng tak foto aja, keren juga hasilnya, cuma sayangnya di foto kok kelihatan kecil ya pesawatnya...?hemmmmm :(
Foto langsung pesawat yang berada dilangit
Foto langsung pesawat yang terpantul di air
Memang keren di TWA bila melihat hasil foto-foto ini, tak ada ada yang menyangka apabila "masih di daerah Jakarta" masih ada taman yang asri dan keren pemandanganya. seperti dibawah ini:
kereennn kan??? saya aja pengen balik lagi kesini, tapi sore hari sekalian melihat sunset, pasti bakal lebih dahsyat lagi fotonya...heheheheheee..... oh ya, di TWA banyak pohon mangrove yang ditanam oleh perusahaan-perusahaan ternama, karna beberapa pohon mangrove diberi tanda seperti dibawah ini :
selesaiiii sudah perjalanan hari ini....
Puas dengan foto-foto, sekitar
jam 12 lewat kita bertiga keluar dari area TWA dan lanjut mencari makan siang. Sebenarnya ada kantin didalam TWA tetapi makanan
yang disediakan hanya indomie dan pop mie (kurang nendang :D).
Kita putuskan cari makan
diluar, menyusuri jalan dibawah sinar matahari dan sampai diujung jalan tidak
ada tempat makan yang porsinya pas dengan isi kantong dan isi perut :D, banyak
restaurant Chinese disini, takutnya mahal dan “tidak halal”. Akhirnya kita
memutuskan naik taxi menuju mega mall pluit. Sampai di mega mall kita pilih KFC
untuk makan siang hari ini.
Setelah makan kita lanjutkan
untuk pulang saja, karna badan ini sudah terasa lengket sekali dan sudah bau
ikan asin “efek kejemur” hahhahahhaaa…
Dari belakang mega mall ada
shelter busway (Pluit-Pinang Ranti) dengan modal Rp. 3.500 kita bisa duduk
manis (maklum shelter pertama) dan
pulang kerumah.
Terima kasih untuk para
pembaca :D,
jangan lupa koment nya ya.
http://hotejakarta.blogspot.com/2016/04/kim-kardashian-and-ray-j-shocking-sexy.html
BalasHapushttp://hotejakarta.blogspot.com/2016/03/hotel-murah-di-jakarta.html
http://hotejakarta.blogspot.com/2016/03/how-to-make-fried-rice.html
http://hotejakarta.blogspot.com/2016/04/ashton-kutcher-wife.html
http://hotejakarta.blogspot.com/2016/03/how-to-make-kiss.html
http://hotejakarta.blogspot.com/2016/03/pengacara-jessica.html